Alkisah, pada suatu malam, Khalifah Umar bin Khattab ra disertai pengawalnya melakukan sidak ke pinggiran kota. Ditengah perjalanan, beliau mendengar percakapan dua orang wanita digubuk kecil.
Sang ibu berkata, “Campur saja susunya dengan air!”
“Tapi bu, Amirul Mukminin Umar telah mengeluarkan peraturan melarangnya”, jawab anak gadis lugu
“Khalifah Umar toh tidak akan mengetahuinya”, kilah sang ibu
“Kalaupun Khalifah Umar tidak mengetahuinya, tetapi ALLAH pasti mengetahuinya bu!” jawab sang anak tegas
Dialog kedua wanita ini amat berkesan dihati Umar ra. Esok harinya, ia menyuruh aparatnya untuk menyelidiki kedua wanita itu. Ternyata, suami dari ibu itu telah gugur di medan perang, sehingga hidup mereka serba kekurangan. Padahal, ia masih menanggung seorang gadis.
Singkat cerita, Umar ra melamar gadis itu untuk dinikahkan dengan putranya Asim. Dari hasil pernikahannya, lahirlah seorang anak perempuan yang kelak dinikahi oleh Abdul Aziz bin Marwan. Dari pasangan ini kemudian lahirlah Umar bin Abdul Aziz ra kalifah kelima yang tersohor dengan keadilan dan kezuhudannya. (Akhlak Hubungan Vertikal, 2008)